Dasa Warsa Pertama (1971 - 1980)

Dasa Warsa Pertama
(1971 - 1980)

Dasa Warsa Pertama (1971 - 1980) 

1.1 Tahun 1971: Pembelian Tanah, Pembangunan Dhammasala dan Kuti Bambu

Keberadaan Padepokan Dhammadīpa Ārāma dimulai sejak kedatangan Bhikkhu asal Thailand Selatan yang bernama (alm.) Bhikkhu Vin Vijjano Mahāthera pada bulan Waisak (sekitar bulan Mei) Tahun 1970. Pada saat itu beliau mempunyai cita-cita luhur agar umat Buddha khususnya yang berada di wilayah Malang memiliki sebuah tempat ibadah yang layak dan patut dibanggakan, yang berada di suatu tanah lapang, berhawa sejuk, sepoi dan tidak hingar bingar karena kebisingan kota. Cita-cita luhur beliau disambut dengan suka cita umat Buddha di Malang dan Surabaya.

Semenjak mengutarakan cita-cita luhurnya yang ternyata mendapat sambutan baik, maka beliaupun mulai mengumpulkan dana dari pihak donatur. Pada saat itu  (alm.) Somdet Phra Ñāṇasaṃvara, Kepala Vihara Wat Boworanives, menyerahkan dana sejumlah Rp202.240,00 (Dua Ratus Dua Ribu Dua Ratus Empat Puluh Rupiah). Dengan uang tersebut, maka dicarilah tanah yang sesuai dengan tujuan luhur tersebut.

Tanggal 05 Juli 1971, terdapat tiga orang yang diserahi uang dan mendapatkan tugas untuk melakukan pembelian tanah guna pendirian Vihara. Ketiga orang tersebut adalah Bhikku Agga Jinamitto, Bapak Djamal Bakir beserta Ibu Pandita Sri Hartini Dharmayani yang menjadi pemegang amanat umat Buddha. Pembelian tanah seluas 4.400 M2 seharga Rp75,00 (Tujuh Puluh Lima Rupiah) per-M2 dari Bapak Dasuki dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 1971. Letak tanah tersebut berada di Dusun Ngandat, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Sejak saat itulah dibentuk panitia pembangunan Vihara yang ditangani langsung oleh Pandita Muda Sri Hartini Dharmayani Djamal Bakir.

Pada tanggal 15 Agustus 1971, dimulai pemancangan tiang bambu pertama pembangunan Veluvana sebagai Dhammasala pertama, Pemberian nama tersebut diatar belakangi oleh bangunan utamanya yang seluruhnya terbuat dari bambu; kecuali atapnya yang terbuat dari genteng dan lantainya yang terbuat dari papan. Selain itu, disekililing Vihara ditanami pohon bambu dan masih bisa dilihat hingga sekarang.

Tepat 35 hari setelah pemancangan tiang bambu pertama selesai, dibangun Dhammasala, kuti yang berfungsi sebagai tempat tinggal bhikkhu dan juga ruang makan dan keseluruhannya menghabiskan dana sebesar Rp19.000,00 (Sembilan Belas Ribu Rupiah). Oleh karena itu, pada tanggal 19 September 1971 diadakan syukuran bersama.

Vihara mendapat kunjungan dari Presiden W.F.B (World Fellowship of Buddhist) Princess Poon Pismai Diskul (Bibi Raja Thailand) pada tanggal 25 September 1971. Pada kunjungannya ini, beliau memberikan hadiah yaitu sebuah Buddha rupang setinggi ±40 cm. Pada hari itu juga diadakan acara peresmian Padepokan Veluvana yang dihadiri oleh Māha Nāyaka Māhasaṅgha Indonesia, yaitu Y.A. Sthavira Ashin Jinarakkhita.